Kamis, 03 Januari 2013

TUGAS OBSERVASI MONAS


MONUMEN NASIONAL (MONAS), JAKARTA

 I.       Waktu Observasi
         Observasi dilaksanakan dengan teman oleh observer pada tanggal di Monas mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Selain itu untuk memperoleh kelengkapan data dan informasi observer mewawancarai beberapa orang diantaranya petugas pengelola, dan guide monas.

II.    Hasil Observasi
       SEJARAH MONAS :
       Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta. Terletak di Pusat Kota Jakarta. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.

          Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.

          Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.

·        Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
·         
          Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.

·         Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Kumpulan.info

III.   LAPORAN HASIL PENELITIAN

    1.   Keadaan Lokasi
          Setelah penyusun mengikuti semua kegiatna observasi penyusun mengetahui keberadaan Monumen Pancasila di Jalan. Proklamasi No. 56 Ibu Kota Jakarta yang dicetuskan pada tanggal 19 Agustus 1974 atas gagasan Presiden Soeharto dan direalisasikan berdasarkan keputusan Presiden RI No. 34 Tahun 1979 tanggal 28 November 1997. untuk mengenang dan melestarikan kebebasan bangsa Indonesia, yang dikenal dengan revolusi kemerdekaan rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk membangkitkan semangat patriotisme bagi generasi mendatang maka dibangun suatu tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai Tugu Monumen Nasional.
Pembangunan Tugu Monumen Nasional berdasarkan keputusan Presiden RI. 214 tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1945 tentang pembentukan panitia Monumen Nasional yang diketahui oleh Kolonenl Wirahadi Kusuma. Komandan KMKB Jakarta. Pembangunan Monumen Tugu Nasional barulah berwujud ketika Presiden Suharto memasang pemancang tiang pertama sebagai awal pembangunan Tutu Monumen Nasional dilaksanakan tangal 19 Agustus 1961. perancang Tugu Monumen Nasional dibuat oleh arsitek terkenal Indonesia Soedarsono dan penasehat konstruksi Prof. Dr. Ir. Rasseno. Pembangunan Tugu Monumen Nasional di biayai oleh sumbangan masyarakat Indonesia secara gotong royong dan dibuka 19 maret 1982.

2.   Landasan Kegiatan Penelitian
          Dalam rangka menjalankan tugas dan untuk mendapatkan data-data dalam pembuatan paper ini Penulis mengadakan observasi dengan melakukan penelitian langsung pada obyeknya, untuk melaksanakan penelitian tersebut berlandaskan pada Surat Keputusan Kepala MAN 2 Metro, No: Ma. 08.08/PP.00.6/277/2007 tentang Kegiatan karya wisata.

3.   Jenis-Jenis Kegiatan Penelitian
          Setelah penulis mengadakan pengamatan dan penelitian dengan melihat langsung dan           melihat dokumen maka ada beberapa hal yang dapat penulis laporkan, bahwa dalam tugu Monumen Nasional mempunyai beberapa bagian utama:

1.   Pintu Msuk Tugu Monas
    Di Plaza Taman Medan Merdeka bagian utara terhampar pemandangan sejuk yang berupa taman kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro dan mulai terowongan yang berada 3 mil di bawah tanah dan jalan siang di Monumen Nasional yang berpagar bambu runcing mengingatkan pada salah satu jenis senjata para pejuang dalam merebut dan mepertahankan kemerdekaan.

2.      Ruang Museum Sejarah
      Ruang Museum sejarah terletak 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monumen Nasional dengan ukuran 80 x 80 m. Dinding tiang lantai keseluruhan berlapiskan marmer, pada ke 4 sisi ruang terdapat masing-masing 12 jendela peragaan (diaroma) yang mengabadikan sejarah pada zaman nenek moyang bangsa Indonesia yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

3.      Ruang Kemerdekaan
       Ruangan kemerdekaan amphi theater yang terletak di Cawan Tugu Monumen Nasional di dalamnya terdapat 4 atribut kemerdekaan Republik Indonesia.
1.      Peta Kepulauan Negara Indonesia
2.      Bendara Sang Saka Merah Putih
3.      Lambang Negara Bhinneka Tuggal Ika
4.      Pintu Gapura Yang berisi Naskah Teks Proklamasi

2.      Pelataran Puncak
      Pelataran puncak Tugu Monumen Nasional terletak diketinggian 115 m dari halaman Tugu Monumen Nasional dnegna elefator tunggal yang berkapasitas maksimum 19 orang dapat mencapai pelataran puncak yang luasnya 11 x 11 m dapat menopang 30 orang dipelataran ini. Pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh kota Jakarta, dikelilingi rangka elevator dibadan-badan tugu terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.

5.      Lidah Api Kemerdekaan
Lidah api kemerdekaan puncak dibuat dari Perunggu seberat 5 ton dengan tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter. Terdiri dari 77 bagian yang disatukan seluruh permukaan Lidah Api di lapisi Emas (Gold Lepil), seberat Kurang lebih 50 Kg. ketinggian Tugu Monumen Nasional sampai dengan puncak Lidah Api mencapai 132 m.
 
3. Pelaksanaan Penelitian
Jumlah peserta observasi terdiri dari siswa-siswa kelas 1ic01 sebanyak  orang dan tedapat guru pendamping sebanyak 16 orang. Tujuan monumen nasional tanggal keberangkatan 18 November 2012, Kendaraan yang digunakan adalah speda bermotor.


KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

1.                 Kesimpulan
Setelah penulis menjelaskan penelitian dalam paper yang sangat sederhana ini, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Monumen Nasional dengan budaya bangsa bisa menampilkan semua budaya bangsa yang ada di zaman dahulu, sehingga pelestarian budaya-budaya di zaman dulu.
2.      Monumen Nasional sebagai saran pengembangan ilmu pengetahuan adalah suatu peninggalan di zaman dahulu, sehingga dengan adanya monument nasional kita dapat mengetahui tentang adanya budaya bangsa yang terjadi di zaman dahulu.
3.      Dengan kita mengadakan karya wisata atau observasi ditempat-tempat seperti monument nasional kita dapat lebih kreatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kita juga dapat memperoleh wawasan baru.
4.      Siswa-siswa dapat mengetahui tentang sejarah yang terjadi di zaman dahulu sampai sekarang.

2.                 Saran
Sebagai seorang Penulis yang menjadikan tugu Monumen Nasional sebagai obyek observasi dan kajian, maka sepantasnya apabila saya mengucapkan terima kasih dengan memberikan sedikit saran yang mungkin bermanfaat:
1.      Pemerintah serta seksi Monumen Nasional Jakarta hendaknya meningkatkan pelayanan pada pengunjung dan menambah modal dengan misi baik.
2.      Masyarakat dan pengunjung agar dapat mengamati dengan serius benda-benda yang bersejarah yang berada di manapun saat melakukan kunjungan penelitian dan lebih menjaga benda-benda bersejarah
3.      Karyawan atau petugas Monumen Nasional hendaknya selalu menjaga benda-benda yang dimusiumkan di Monumen Nasional.
4.      Sebagai Generasi muda hendaknya melestarikan rasa cinta tanah air bangsa dan Negara demi tercapainya cita-cita dan tujuan pembangunan di masa depan

3.                 Penutup
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang teah melimpahkan Rahmatnya serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan paper ini. Dan tidak lupa pula Penulis menghaturkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan paper ini.
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan paper ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan khususnya penulis dan menjadi amal yang diterima disisinya.




1 komentar: